Minggu, 02 September 2012

GLOBAL MARCH JERUSALEM


Resource person: Tazkia Fatimah
GMJ?



Global March to Jerusalem (GMJ) adalah terobosan inisiatif baru yang mengorganisir perlawanan tanpa kekerasan sipil, yang berlangsung pada 30 Maret 2012 di Palestina dan empat negara tetangga: Mesir, Yordania dan Libanon Suriah. GMJ ini terdiri dari beragam koalisi antara Palestina, aktivis Arab dan internasional yang bersatu dalam perjuangan untuk membebaskan kota suci Yerusalem (kota perdamaian) dari pendudukan ilegal Zionis.
Rencana mereka adalah untuk mengatur pawai besar-besaran terhadap Yerusalem, atau bila mungkin ke titik terdekat sesuai dengan keadaan masing-masing negara, di Palestina (tahun 1948, Tepi Barat dan Jalur Gaza) dan empat negara tetangga: Yordania, Mesir, Suriah dan Libanon. Internasional akan berpartisipasi dalam rute darat atau terbang langsung ke salah satu situs utama untuk berkumpul. Selain itu, protes massa akan diselenggarakan di depan kedutaan besar Israel di ibukota negara yang berbeda, atau dalam tempat umum utama di kota-kota besar dunia.

Latar Belakang GMJ Indonesia
Sejak pendudukan Zionis terhadap Palestina pada 1948, menyusul pendudukan Yerusalem (Al-Quds) pada tahun 1967, dan pengusiran warga Palestina di perbatasan pada Maret 1976, rakyat Palestina terus menerus menderita akibat kolonisasi dan zionisasi. Tindakan rasisme yang dipraktekkan Israel terhadap rakyat Palestina dan situs-situs bersejarah yang ada di kota Al-Quds hingga saat ini jelas mengancam perdamaian, disamping merupakan kejahatan kemanusiaan. Tujuan zionis adalah memaksa penduduk Palestina keluar dari Yerusalem dan seluruh tanah Palestina, segala cara digunakan, dari aksi terorisme negara, blokade ekonomi, hukum apartheid, hingga pembersihan etnis. Dari sini tercetus gagasan untuk menggelar aksi pawai guna memobilisasi masyarakat dunia yang mencintai perdamaian, menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan serta menghormati situs-situs sakral keagamaan. Aksi damai ini bertujuan untuk menyuarakan bahwa pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan Israel melalui pendudukan terhadap Al-Quds adalah kejahatan kemanusiaan. Dan Yahudisasi Al-Quds yang kian hari kian menjadi-jadi harus segera dihentikan. Sehingga praktek pembersihan etnis melalui pembangunan tembok pemisah dan pembangunan pemukiman Yahudi tidak lagi terus terjadi. Pengusiran warga Al-Quds dan penggusuran tanah serta rumah yang mereka miliki sudah saatnya diakhiri. Berbagai penodaan dan penistaan Zionis terhadap masjid suci Al-Quds sudah saatnya dihentikan.
Terdorong oleh hal tersebut dan keinginan untuk membantu Palestina dan Al- Quds, maka Asia Pacific Community for Palestine (ASPAC for Palestine), sebuah wadah NGO se-Asia Pasific yang memiliki perhatian terhadap perjuangan membela Palestina akan terlibat secara aktif untuk ikut dalam aksi Global March to Jerussalem (GMJ) dan mengajak seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk mendukung aksi ini.
GMJ sendiri diikuti oleh berbagai Negara, seperti Indonesia, Malaysia, Philipina, India, Iran, Irak, Azerbaijan, Bahrain, Tajkishtan, Saudi Arabia, Turki, Jepang, Australia, USA, Jerman, Italia, Afrika Selatan, dll.
GMJ Indonesia, diikuti oleh sekitar 79 orang, yang terdiri dari sejumlah lembaga peduli Palestina, seperti MER-C, VOP (Voice of Palestine), Aqsa Working Group (AWG), Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI), Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Forum Indonesia Muda (FIM), Front Pembela Islam (FPI), I Love Muhammad Network, Perwakilan Mahasiswa, dan 3 orang jurnalis dari TV One, Metro TV, dan Republika. 28 orang diantaranya mengikuti GMJ melalui konvoi darat (rute 1) yang bertolak ke Karachi, Pakistan pada tanggal 9 Maret 2012. Sementara sisanya, sebanyak 51 orang, mengikuti GMJ melalui rute 2, yaitu langsung menuju Amman, Yordania dari Jakarta, pada tanggal 27 Maret 2012.
Dalam rangkaian GMJ, terdapat sejumlah agenda acara, yakni pertemuan dan dialog antara tokoh-tokoh Asia Pasifik, khususnya di Asia Tenggara untuk membahas dan mencari solusi atas persoalan di Jerusalem, khususnya permasalahan Al-Quds; dan pertemuan para perwakilan lembaga anggota ASPAC, sekaligus deklarasi dan pengukuhan Council Member dan Pengurus ASPAC.



Sebuah perjalanan menuju Palestina merdeka
Dalam GMJ terdapat 2 rute perjalanan, yaitu:
1.      Kampanye Rute Darat :
Delegasi dari beberapa negara seperti; Jepang, Australia, Malaysia, dan beberapa untusan dari Iran dan Pakistan akan memulai kampanye dari Jakarta kemudian langsung terbang ke India dilanjutkan dengan perjalanan darat menuju Pakistan, Iran, kemudian sebagian akan melalui Irak langsung ke Yordania dan sebagian melalui Turki, Lebanon  dan Yordania. Perjalanan melalui rute darat ini dimulai pada tanggal 9 Maret 2012. Selama march besar ini, mereka akan berhenti di suatu tempat untuk melakukan kampanye, yang ternyata sudah ditunggu oleh banyak warga sekitar juga. Bersama warga sekitar, mereka kampanye.
Berbagai rintangan dihadapi oleh peserta dan panitia GMJ ini. Mulai dari jauh dari keluarga, makanan seadanya, cuaca ekstrim, penolakan visa, pendeportasian mendadak, ancaman tentara Israel, serta ancaman dari adanya konflik domestik pada beberapa negara yang tengah menghadapi konflik internal. Namun mereka tidak berhenti di tengah jalan, tidak berhenti sampai Palestina atau setidaknya pada perbatasannya. “Saat itu makanan yang disediakan panitia selalu kebab yang bau dombanya sangat menyengat, namun prinsip kami disana adalah kami makan untuk hidup”, kata teh Tazkia Fatimah FK Unpad 2008, salah satu peserta GMJ dari kalangan mahasiswa. Lingkungan pun tidak selalu aman, sering kali panitia GMJ harus memastikan bahwa keadaan di luar aman, baru peserta dapat keluar ke area penginapan atau hanya sekedar buang air kecil.
Ancaman yang mereka hadapi bukan hanya secara fisik dan mental, iman pun juga harus mereka jaga dengan baik. Selama perjalanan mereka bertemu banyak orang yang mepropgandakan agama dan keyakinan. Sebagai orang muslim, kita harus menjadi orang yang mandiri. Di saat seperti ini, orang muslim harus tau mana yang halal dan haram dilakukan.
Semakin mendekati Palestina, ancaman semakin besar. Peserta GMJ disambut dengan hangat di Kedutaan Besar Indonesia di Jordania. Disitu mereka dipersiapkan sebelum berhadapan langsung dengan medan yang paling berbahaya. Dr. Jose Rizal memberikan nasihat apa yang harus mereka lakukan jika nanti mereka diserang, tertembak peluru dan jika tertangkap, kata teh Tazkia “dr. Jose berkata jika tertangkap, hal yang kalian harus lakukan terutama adalah JANGAN MENANGIS, tunggu teman-teman yang dapat lolos untuk membebaskan kalian.” Kemudian mereka berangkat dengan dibekali ambulans oleh duta besar Indonesia.
Alhamdulillah perjalan GMJ kali itu tidak diserang. Seluruh global marcher sampai pada titik perbatasan palestina.

2.      Langsung menuju Yordania pada tanggal 27 Maret 2012

Puncak Global March to Jerussalem (GMJ) berlangsung pada hari Jumat (30/3). Pernyataan sikap disampaikan oleh perwakilan masing-masing delegasi GMJ dari beberapa negara. Mereka menyuarakan antipenindasan atas penjajahan Israel atas Palestina dan menyatakan dukungan untuk kemerdekaan Palestina. Pernyataan tersebut di sampaikan di hadapan ratusan ribu massa dari 86 negara di Maghtas, Balqa. Wilayah perbatasan Yordania-Palestina. Wakil Delegasi GMJ Indonesia, Marwah Daud Ibrahim, mengatakan sikap masyarakat dan pemerintah Indonesia sangat jelas, yaitu Palestina Merdeka. Perjuangan Bangsa Palestina merupakan simbol perlawanan terhadap segala bentuk kezaliman.

sumber:                            
Global March to Jerusalem Update http://tattyelmir.wordpress.com
Partisipasi Indonesia pada Global March to Jerusalemhttp://www.ahmadtaufik.com
Siaran tv one
           part 1 



part 2:



gm2j.com
gmjindonesia.com

0 komentar:

Posting Komentar