Resource person: Tazkia Fatimah
Global
March to Jerusalem (GMJ) adalah terobosan inisiatif
baru yang mengorganisir perlawanan tanpa kekerasan sipil, yang berlangsung pada 30 Maret 2012 di Palestina dan empat
negara tetangga: Mesir, Yordania
dan Libanon Suriah. GMJ ini terdiri dari beragam koalisi antara Palestina, aktivis Arab dan internasional yang bersatu dalam perjuangan untuk membebaskan kota suci Yerusalem (kota perdamaian) dari pendudukan ilegal Zionis.
Rencana
mereka adalah untuk mengatur pawai
besar-besaran terhadap Yerusalem, atau bila mungkin ke titik terdekat sesuai dengan keadaan masing-masing
negara, di Palestina (tahun
1948, Tepi Barat dan
Jalur Gaza) dan empat negara tetangga:
Yordania, Mesir, Suriah dan Libanon.
Internasional akan berpartisipasi dalam
rute darat atau terbang langsung ke salah satu situs utama untuk berkumpul. Selain itu, protes massa
akan diselenggarakan di depan kedutaan besar Israel di
ibukota negara yang berbeda, atau dalam tempat umum utama di kota-kota besar dunia.
Latar Belakang
GMJ Indonesia
Sejak pendudukan Zionis terhadap Palestina pada 1948, menyusul pendudukan
Yerusalem (Al-Quds) pada tahun 1967, dan pengusiran
warga Palestina di perbatasan pada Maret 1976, rakyat
Palestina terus menerus menderita akibat kolonisasi dan zionisasi. Tindakan
rasisme yang dipraktekkan Israel terhadap rakyat Palestina dan situs-situs
bersejarah yang ada di kota Al-Quds hingga saat ini jelas mengancam perdamaian,
disamping merupakan kejahatan kemanusiaan. Tujuan zionis adalah memaksa penduduk Palestina keluar dari Yerusalem dan
seluruh tanah Palestina, segala cara digunakan, dari aksi terorisme negara,
blokade ekonomi, hukum apartheid, hingga pembersihan etnis. Dari
sini tercetus gagasan untuk menggelar aksi pawai guna memobilisasi masyarakat
dunia yang mencintai perdamaian, menjunjung tinggi harkat dan martabat
kemanusiaan serta menghormati situs-situs sakral keagamaan. Aksi damai ini
bertujuan untuk menyuarakan bahwa pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan Israel
melalui pendudukan terhadap Al-Quds adalah kejahatan kemanusiaan. Dan
Yahudisasi Al-Quds yang kian hari kian menjadi-jadi harus segera dihentikan.
Sehingga praktek pembersihan etnis melalui pembangunan tembok pemisah dan
pembangunan pemukiman Yahudi tidak lagi terus terjadi. Pengusiran warga Al-Quds
dan penggusuran tanah serta rumah yang mereka miliki sudah saatnya diakhiri.
Berbagai penodaan dan penistaan Zionis terhadap masjid suci Al-Quds sudah
saatnya dihentikan.
Terdorong oleh hal tersebut dan keinginan
untuk membantu Palestina dan Al- Quds, maka Asia Pacific Community for
Palestine (ASPAC for Palestine), sebuah wadah NGO se-Asia Pasific yang memiliki
perhatian terhadap perjuangan membela Palestina akan terlibat secara aktif
untuk ikut dalam aksi Global March to Jerussalem (GMJ) dan mengajak seluruh
elemen masyarakat Indonesia untuk mendukung aksi ini.
GMJ sendiri diikuti
oleh berbagai Negara, seperti Indonesia, Malaysia, Philipina, India, Iran,
Irak, Azerbaijan, Bahrain, Tajkishtan, Saudi Arabia, Turki, Jepang, Australia, USA,
Jerman, Italia, Afrika Selatan, dll.
GMJ Indonesia, diikuti
oleh sekitar 79 orang, yang terdiri dari sejumlah lembaga peduli Palestina,
seperti MER-C, VOP (Voice of Palestine), Aqsa Working Group (AWG), Hilal Ahmar
Society Indonesia (HASI), Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Forum
Indonesia Muda (FIM), Front Pembela Islam (FPI), I Love Muhammad Network,
Perwakilan Mahasiswa, dan 3 orang jurnalis dari TV One, Metro TV, dan
Republika. 28 orang diantaranya mengikuti GMJ melalui konvoi darat (rute 1)
yang bertolak ke Karachi, Pakistan pada tanggal 9 Maret 2012. Sementara
sisanya, sebanyak 51 orang, mengikuti GMJ melalui rute 2, yaitu langsung menuju
Amman, Yordania dari Jakarta, pada tanggal 27 Maret 2012.
Dalam rangkaian GMJ, terdapat sejumlah agenda acara,
yakni pertemuan dan dialog
antara tokoh-tokoh Asia Pasifik, khususnya di Asia Tenggara untuk membahas dan
mencari solusi atas persoalan di Jerusalem, khususnya permasalahan Al-Quds; dan pertemuan para perwakilan lembaga anggota ASPAC,
sekaligus deklarasi dan pengukuhan Council
Member dan
Pengurus ASPAC.
Sebuah
perjalanan menuju Palestina merdeka
Dalam GMJ terdapat 2
rute perjalanan, yaitu:
1.
Kampanye Rute
Darat :
Delegasi dari beberapa
negara seperti; Jepang, Australia, Malaysia, dan beberapa untusan dari Iran dan
Pakistan akan memulai kampanye dari Jakarta kemudian langsung terbang ke India
dilanjutkan dengan perjalanan darat menuju Pakistan, Iran, kemudian sebagian
akan melalui Irak langsung ke Yordania dan sebagian melalui Turki,
Lebanon dan Yordania. Perjalanan melalui rute darat ini dimulai pada tanggal 9 Maret 2012. Selama march besar ini, mereka
akan berhenti di suatu tempat untuk melakukan kampanye, yang ternyata sudah
ditunggu oleh banyak warga sekitar juga. Bersama warga sekitar, mereka
kampanye.
Berbagai rintangan
dihadapi oleh peserta dan panitia GMJ ini. Mulai dari jauh dari keluarga,
makanan seadanya, cuaca ekstrim, penolakan visa, pendeportasian mendadak,
ancaman tentara Israel, serta ancaman dari adanya konflik domestik pada
beberapa negara yang tengah menghadapi konflik internal. Namun mereka tidak
berhenti di tengah jalan, tidak berhenti sampai Palestina atau setidaknya pada
perbatasannya. “Saat itu makanan yang disediakan panitia selalu kebab yang bau
dombanya sangat menyengat, namun prinsip kami disana adalah kami makan untuk
hidup”, kata teh Tazkia Fatimah FK Unpad 2008, salah satu peserta GMJ dari
kalangan mahasiswa. Lingkungan pun tidak selalu aman, sering kali panitia GMJ
harus memastikan bahwa keadaan di luar aman, baru peserta dapat keluar ke area
penginapan atau hanya sekedar buang air kecil.
Ancaman yang mereka
hadapi bukan hanya secara fisik dan mental, iman pun juga harus mereka jaga
dengan baik. Selama perjalanan mereka bertemu banyak orang yang mepropgandakan
agama dan keyakinan. Sebagai orang muslim, kita harus menjadi orang yang
mandiri. Di saat seperti ini, orang muslim harus tau mana yang halal dan haram
dilakukan.
Semakin mendekati
Palestina, ancaman semakin besar. Peserta GMJ disambut dengan hangat di
Kedutaan Besar Indonesia di Jordania. Disitu mereka dipersiapkan sebelum
berhadapan langsung dengan medan yang paling berbahaya. Dr. Jose Rizal
memberikan nasihat apa yang harus mereka lakukan jika nanti mereka diserang,
tertembak peluru dan jika tertangkap, kata teh Tazkia “dr. Jose berkata jika
tertangkap, hal yang kalian harus lakukan terutama adalah JANGAN MENANGIS,
tunggu teman-teman yang dapat lolos untuk membebaskan kalian.” Kemudian mereka
berangkat dengan dibekali ambulans oleh duta besar Indonesia.
Alhamdulillah
perjalan GMJ kali itu tidak diserang. Seluruh global marcher sampai pada titik perbatasan palestina.
2. Langsung menuju Yordania pada tanggal 27 Maret 2012
Puncak Global March to Jerussalem (GMJ) berlangsung pada hari Jumat (30/3). Pernyataan sikap disampaikan
oleh perwakilan masing-masing delegasi GMJ dari beberapa negara. Mereka
menyuarakan antipenindasan atas penjajahan Israel atas Palestina dan menyatakan
dukungan untuk kemerdekaan Palestina. Pernyataan
tersebut di sampaikan di hadapan ratusan ribu massa dari 86 negara di Maghtas,
Balqa. Wilayah perbatasan Yordania-Palestina. Wakil Delegasi GMJ Indonesia, Marwah Daud
Ibrahim, mengatakan sikap masyarakat dan pemerintah Indonesia sangat jelas,
yaitu Palestina Merdeka. Perjuangan Bangsa Palestina merupakan simbol
perlawanan terhadap segala bentuk kezaliman.
sumber:
Siaran tv one
part 1
part 2:
gm2j.com
gmjindonesia.com
0 komentar:
Posting Komentar